Posted by Susan she Fana
Sejarah Asal Usul Awal Alat Musik Klarinet
- Klarinet adalah alat musik tiup buluh tunggal. Klarinet, dalam bentuk
yang sekarang, diciptakan oleh Johann Christoph Denner pada tahun 1700.
Instrumen itu sering dimainkan bersama orkestra dan musisi jazz sejak
tahun 1920.
Klarinet adalah instrumen musik dari keluarga woodwind yaitu Instrumen musik tiup kayu (Bahasa Inggris:
woodwind instrument) merupakan instrumen musik yang menghasilkan suara
dari getaran pada celah sempit yang terdapat pada tepi instrumen saat
ditiup oleh pemainnya. Kebanyakan instrumen musik ini dulu dibuat dari
kayu, namun beberapa di antaranya, seperti saksofon dan hampir semua
jenis flute, umumnya terbuat dari bahan lain seperti logam atau plastik.
Namanya diambil dari penambahan akhiran "-et" yang berarti "kecil" pada
kata Itali "clarino" yang berarti "trompet". Sama seperti saksofon,
klarinet dimainkan dengan menggunakan satu reed. Klarinet merupakan
keluarga instrumen terbesar, dengan ukuran dan pitch yang berbeda-beda.
Kata klarinet umumnya merujuk pada soprano klarinet B♭, yang merupakan
klarinet terumum. Pemain klarinet disebut klarinetis.
Pada tanggal 14 Januari 1690 Klarinet diciptakan di Nuremberg, Jerman.
Johann Christoph Denner (13 Agustus 1655 - April 26, 1707) adalah
seorang yang terkenal woodwind instrumen pembuat Baroque era, yang
dikaitkan sebagai penemu klarinet. Denner lahir di Leipzig untuk
keluarga cerobong-tuner. Ayahnya, Heinrich Denner, pembuat permainan
peluit dan tanduk berburu, Dia pindah ke Nuremberg pada tahun 1666.
Johann Christoph Denner berbisnis sebagai pembuat instrumen pada 1678.
Dua anak laki-lakinya, Yakub dan Johann David, Juga Menjadi pembangun
alat. Sedikitnya enam puluh delapan dikaitkan dengan instrumen JC Denner
telah bertahan sampai sekarang. Denner Meninggal pada tahun 1707 dan
dimakamkan di Nuremberg.
Pada tahun 1730, Johann Gabriel Doppelmayr menulis tentang Denner: At
the beginning of the current century, he invented a new kind of
pipe-work, the so-called clarinet... and at length presented an improved
chalumeau.
Atas dasar kalimat ini, Denner telah dikreditkan oleh banyak dengan
perbaikan Chalumeau dan penemuan klarinet. Membagi kata-kata "Pada Awal
abad ini," ia sering dikatakan telah mengembangkan klarinet pada tahun
1690, tidak ada bukti untuk hal ini. Pada kenyataannya, JC Denner
mungkin tidak memiliki Klarinet sama sekali. Hanya satu yang masih ada
klarinet yang dimiliki oleh University of California, Berkeley telah
dikaitkan dengannya, dan atribusi ini telah diperdebatkan. Instrumen
lain Mungkin dibuat oleh Denner hancur dalam Perang Dunia II. Referensi
yang dikenal Terlama ke klarinet tahun faktur dari Jacob Denner tanggal
1710, tiga tahun setelah kematian JC Denner itu.
Di balik suara merdu klarinet ternyata tersimpan hampir seabad jeritan
pohon grenadilla yang terpanggang di teriknya benua Afrika. Pohon yang
dikenal dengan nama kayu hitam afrika itu kini terancam punah. Alat
musik itu lurus seperti tongkat komando, warnanya hitam dengan
pernak-pernik metal di sana-sini, berkesan eksotis. Suaranya merdu bak
buluh perindu. Cirinya mirip, berwarna gelap, bertekstur halus dan
berserat lurus, kayu hitam itu dari Afrika, Dalam industri musik, kayu
hitam afrika itu populer dengan sebutan grenadilla.
Grenadilla memang bukan kayu sembarangan. Tingkat kekerasan, kepadatan,
serta kestabilannya sangat tinggi, melebihi kayu hitam lain. Teksturnya
halus, seratnya lurus, dan sifat akustiknya bagus. Sudah layak dan
sepantasnya kalau grenadilla kemudian terpilih sebagai bahan utama untuk
membuat alat musik yang ekstra sensitif seperti klarinet. Grenadilla
sang kayu pilihan itu patut dipilih karena memiliki karakter yang serba
prima. Klarinet kualitas terbaiklah yang kemudian dapat dihasilkan
olehnya.
Pohon grenadilla itu kurus dan kecil. Umur 70 tahun, tingginya cuma 9
meter dengan diameter seukuran pinggang. Hidupnya di padang Afrika,
membuatnya tumbuh sangat lambat. Batangnya menggeliat, Daunnya kecil,
kadang rontok. Tampilan luarnya sama sekali tidak menarik namun dibalik
sosok yang kurang flamboyan itu terdapat kekuatan sekaligus kelembutan
yang luar biasa. Pohon kini tersisa hanya cukup untuk dua dasawarsa dan
kini terancam punah.
Kulit pohon grenadilla berwarna coklat susu, sementara kayunya berwarna
hitam pekat. Oleh kalangan ahli botani pohon itu diberi nama Dalbergia
Melanoxylon. Melanos artinya hitam, karena adanya unsur hitam yang
dikandungnya. Grenadilla tumbuh di benua Afrika, dari Ethiopia sampai
Angola, dari Senegal di sebelah barat hingga Tanzania di bagian timur.
Paling banyak terdapat di Mozambique dan Tanzania. Grenadilla adalah
sebutannya dalam bahasa daerah Mozambique. Daerah lain menamainya
Mpingo.
Dari Afrika, kayu itu diangkut ke Eropa, ke pabrik pembuat alat musik
tiup yang banyak terdapat di Perancis dan sekitarnya. Hal ini sudah
berlangsung sejak lama. Hanya kayu yang benar-benar berkualitas yang
terpakai. Tak heran kalau grenadilla kemudian menjadi salah satu kayu
mahal di dunia. Tak heran grenadilla lalu dielu-elukan sebagai Pohon
Nasional Tanzania dan ketersediaan pohon yang memiliki nilai strategis
ini mulai menipis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar